Lihat lebih banyak

CoinGecko Rilis Daftar 48 Aset Kripto yang Diduga sebagai Produk Sekuritas

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CoinGecko meluncurkan indeks baru yang melacak sejumlah aset kripto yang diduga sebagai produk sekuritas oleh SEC Amerika Serikat.
  • Setidaknya, terdapat sekitar 48 aset kripto dalam daftar tersebut, termasuk BNB, Cardano (ADA), Solana (SOL), dan Polygon (MATIC).
  • Jumlah aset kripto dalam daftar indeks CoinGecko ini lebih sedikit dibandingkan dengan daftar aset kripto yang digolongkan sebagai sekuritas oleh SEC dalam tuntutannya kepada SEC dan Binance, yakni sebanyak 68 aset kripto.
  • promo

CoinGecko, platform pelacak data aset kripto, meluncurkan indeks baru yang melacak sejumlah aset kripto yang diduga sebagai produk sekuritas (efek) oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS).

Hal ini mulai ramai diperhatikan di komunitas kripto sejak hari Senin (7/8). Setidaknya, terdapat sekitar 48 aset kripto yang telah masuk dalam daftar tersebut.

Market cap atau kapitalisasi pasar dari indeks ini mencapai sekitar US$91,3 miliar dan volume perdagangan menyentuh US$2,8 miliar dalam 24 jam terakhir.

Sebagai perbandingan, market cap semua aset kripto secara global yang ada di CoinGecko mencapai sekitar US$1,21 triliun dan total volume perdagangan aset kripto global mencapai US$27,5 miliar dalam 24 jam terakhir.

Artinya, market cap indeks aset kripto CoinGecko yang dianggap sebagai sekuritas sekitar 7,5% dari total market cap aset kripto global. Sementara itu, volume perdagangan indeks baru ini mencapai sekitar 10,18% dari total volume perdagangan aset kripto global dalam 24 jam terakhir.

Indeks Aset Kripto Sekuritas versi CoinGecko

Berikut ini daftar aset kripto yang masuk dalam indeks Top Alleged SEC Securities Coins versi CoinGecko.

BNB, Cardano (ADA), Solana (SOL), TRON (TRX), Polygon (MATIC), Toncoin (TON), stablecoin BUSD, Cosmos (ATOM), Filecoin (FIL), serta Internet Computer (ICP).

Kemudian ada NEAR Protocol (NEAR), Algorand (ALGO), The Sandbox (SAND), Axie Infinity (AXS), Decentraland (MANA), Flow (FLOW), Chiliz (CHZ), BitTorrent (BTT), Dash (DASH), dan Nexo (NEX).

Lalu ada Terra (LUNA), algorithmic stablecoin TerraClassicUSD (USTC), Amp (AMP), OMG Network (OMG), Power Ledger (POWR), Coti (COTI), XYO Network (XYO), Voyager (VGX), Kin (KIN), dan LCX (LCX).

Selanjutnya ada Rally (RLY), Mango (MNGO), Rari Governance (RGT), DerivaDAO (DDX), LBRY Credits (LBC), Naga (NGC), Mirror Protocol (MIR), Dragonchain (DRGN), Kromatika (KROM), dan DFX Finance (DFX).

Selain itu ada SALT (SALT), Monolith (TKN), IHT Real Estate Protocol (IHT), Hydro (HYDRO), Hex (HEX), EthereumMax (EMAX), PulseChain (PLS), dan native token FTX (FTT).

Pertarungan Status Aset Kripto di AS

Juru bicara CoinGecko mengatakan bahwa indeks terbaru mereka diluncurkan pada minggu pertama bulan Agustus ini. Sejumlah aset kripto dimasukkan dalam indeks baru itu setelah dianggap sebagai produk sekuritas oleh SEC dalam sejumlah gugatan hukum yang dilayangkan.

Dengan tuntutan hukum terhadap raksasa crypto exchange Binance dan Coinbase pada awal Juni lalu, SEC meningkatkan jumlah aset kripto yang mereka anggap sebagai sekuritas menjadi 68 aset kripto. Namun, jumlah yang masuk dalam daftar indeks baru CoinGecko memang lebih sedikit.

Sebelumnya pada Februari lalu, Ketua SEC, Gary Gensler, berusaha keras mengklarifikasi bahwa sebagian aset kripto harus dianggap sekuritas. Dia menyebut segala sesuatu selain Bitcoin adalah sekuritas. Dengan klaim itu, otomatis SEC memiliki yurisdiksi untuk mengatur industri aset kripto dengan status sekuritas.

Gary Gensler mengatakan masalah terkait industri kripto di AS bukan kurangnya kejelasan, tetapi keengganan platform perdagangan kripto mematuhi peraturan yang ada. Bagi pelaku industri kripto, aturan yang ada saat ini di Negeri Paman Sam tidak dapat diterapkan bagi industri kripto dan meminta Kongres AS untuk membuat aturan baru.

Klaim sepihak SEC terkait status banyak aset kripto akhirnya menuai tantangan serius dari pembuat kebijakan di Kongres AS. Pada 28 Juli lalu, Komite Jasa Keuangan dan Komite Pertanian DPR AS telah berhasil meloloskan rancangan undang-undang (RUU) terkait aset kripto.

Setelah debat dan pemungutan suara terkait RUU yang bernama Financial Innovation and Technology for the 21st Century Act, kedua komite DPR AS itu mendorong rancangan peraturan ini untuk dilakukan pemungutan suara secara penuh di Dewan Perwakilan Rakyat AS.

RUU tersebut menentukan kapan aset kripto adalah sekuritas (efek) dan komoditas. Selain itu, RUU ini juga memperluas pengawasan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) terhadap industri kripto, sambil mengklarifikasi yurisdiksi SEC. Klarifikasi diperlukan karena banyak pihak mengeluh tentang jangkauan yang dimiliki SEC pada industri kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori