Lihat lebih banyak

Hakim Tolak Permintaan Binance Terkait Pernyataan Publik SEC yang Dinilai Menyesatkan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Hakim Amy B. Jackson menolak permintaan Binance untuk membatasi penggunaan bahasa SEC yang berkaitan dengan ‘pengelolaan dana pelanggan Binance.US’.
  • Dia juga menambahkan bahwa ‘tidak jelas’ upaya dari humas SEC hingga saat ini akan akan memengaruhi proses secara material dalam kasus Binance vs SEC.
  • Selain itu, pernyataan SEC yang dinilai menyesatkan itu juga berisiko mencemari pandangan dari kumpulan juri persidangan dengan deskripsi yang menyesatkan mengenai bukti-bukti tentang para pihak yang berselisih.
  • promo

Hakim pengadilan menolak permintaan Binance untuk membatasi penggunaan bahasa dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) yang berkaitan dengan ‘pengelolaan dana pelanggan Binance.US’ dalam siaran pers instansi tersebut.

Adapun bagi pihak Binance, pernyataan publik SEC itu merugikan mereka. Namun, Hakim Pengadilan Distrik Amerika Serikat (AS) untuk Distrik Columbia, Amy Berman Jackson, menolak klaim dari pihak Binance.

Hakim mempertahankan mandat pengadilan untuk tidak menyukai pernyataan publik dari salah satu pihak dalam kasus tersebut.

“Tidak terlihat bahwa intervensi pengadilan, diperlukan saat ini, atau bahkan pengadilan perlu atau pantas untuk terlibat dalam penyusunan kata-kata siaran pers para pihak,” jelas Hakim Jackson.

Dia juga menambahkan bahwa ‘tidak jelas’ upaya dari humas SEC hingga saat ini akan akan memengaruhi proses secara material dalam kasus Binance vs SEC.

Binance Tuduh SEC Sesatkan Publik

Sebelumnya pada 21 Juni lalu, pihak Binance mengeklaim SEC tidak memiliki bukti bahwa Binance.US, crypto exchange afiliasi Binance di Negeri Paman Sam, mencampurkan dana pelanggan. Instansi yang dipimpin oleh Gary Gensler itu justru dituduh menyesatkan publik dalam pernyataan yang mereka keluarkan.

Mengacu pada pernyataan Direktur Divisi Penegakan SEC pada 17 Juni lalu, pihak Binance dan tim hukumnya menilai SEC tidak memiliki bukti bahwa terjadi pencampuradukan aset pelanggan atau mengalihkan aset di Binance.US sesuka hati.

“SEC tidak memiliki bukti bahwa aset pelanggan Binance.US telah dihamburkan, dicampur, atau disalahgunakan, dengan cara apa pun,” catat pihak Binance.

Direktur Divisi Penegakan SEC, Gurbir S. Grewal, pada 17 Juni lalu menuduh Binance dan Changpeng Zhao (CZ) dapat mencampurkan aset pelanggan atau mengalihkan aset pelanggan sesuka hati, sehingga membuat investor berisiko kehilangan dananya.

“Mengingat CZ dan Binance memiliki kendali atas aset pelanggan di platform ini [Binance.US] dan telah mampu menggabungkan aset pelanggan atau mengalihkan aset pelanggan sesuka mereka; seperti yang kami duga, larangan ini [yang memungkinkan aset di Binance.US tidak dikendalikan pihak Binance global atau CZ] sangat penting untuk melindungi investor,” kata Grewal.

Namun, tim hukum Binance memberikan bagian dari transkrip sidang pada 13 Juni lalu yang menunjukkan pengacara SEC mengakui bahwa mereka tidak memiliki bukti bahwa aset dari Binance.US keluar ke tempat lain.

“Kami tidak melihat adanya aliran uang [di Binance.US] mengalir ke luar AS,” jelas perwakilan dari SEC.

Pihak Binance menilai, “Siaran pers SEC [pada 17 Juni lalu] juga tampaknya dirancang untuk memperkenalkan kebingungan yang tidak beralasan ke market, yang dapat berdampak merugikan pelanggan Binance.US daripada melindungi mereka.”

Selain itu, pernyataan SEC yang dinilai menyesatkan itu juga berisiko mencemari pandangan dari kumpulan juri persidangan dengan deskripsi yang menyesatkan mengenai bukti-bukti tentang para pihak yang berselisih.

Alami Tantangan Operasi di Eropa

Beralih ke perkembangan terbaru di Eropa, Binance pada hari Senin (26/6) juga dilaporkan telah menarik aplikasi lisensinya dari Otoritas Pasar Keuangan di Austria. Regulator di negara itu disebut telah memberikan tekanan di balik layar terhadap Binance.

Kabar ini datang setelah Binance mengumumkan akan meninggalkan Belanda usai gagal menerima persetujuan untuk beroperasi secara legal dari regulator.

Sebelum itu, Binance juga mengajukan permohonan untuk membatalkan lisensi operasi yang telah dimiliki di Siprus. Kemudian, Binance membatalkan pendaftaran bisnisnya dengan regulator Inggris.

Crypto exchange terbesar di dunia ini, kni memegang lisensi operasi legal di sejumlah negara Uni Eropa termasuk Italia, Spanyol, Swedia, Lituania, Polandia, dan Prancis.

Namun, di Prancis, mereka dilaporkan sedang diselidiki atas dugaan pencucian uang. Bahkan, regulator keuangan Belgia juga memerintahkan agar Binance menghentikan semua layanannya di negara tersebut.

Meski begitu, pihak Binance dalam pernyataan terbarunya terkait Austria, menegaskan fokus mereka untuk memastikan akan sepenuhnya mematuhi regulasi kripto di Uni Eropa.

Muncul rumor, Binance mengadakan pertemuan darurat minggu ini di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Tidak diketahui pokok bahasan dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan darurat itu mungkin terkait gugatan dari SEC dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC). Mungkin juga, terkait aksi sejumlah negara yang meningkatkan perhatian terhadap Binance.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori