Lihat lebih banyak

Hubungan JPMorgan dengan Gemini Dikabarkan Kandas, Imbas Silvergate?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Lembaga perbankan JPMorgan dikabarkan mengakhiri hubungannya dengan Gemini.
  • Namun, kabar tersebut dibantah oleh Gemini. Dalam utas Twitter, Gemini menyebutkan bahwa hubungannya dengan JPMorgan tetap utuh.
  • Mengacu pada laman Gemini, JPMorgan Chase Bank selama ini melakukan sinergi dengan pihaknya sebagai lembaga penyimpanan untuk dolar AS yang dimiliki pengguna.
  • promo

Lembaga perbankan global JPMorgan dikabarkan mengakhiri hubungannya dengan Gemini. Hal itu terjadi di tengah guncangan yang sedang dialami oleh Silvergate Capital dan beberapa bank ramah kripto lainnya.

Mengutip Reuters, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan langkah itu dilakukan karena kondisi pasar kripto yang tidak stabil dan adanya keraguan atas kelangsungan usaha.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh Gemini. Dalam utas Twitter, Gemini malah menyebutkan bahwa hubungannya dengan JPMorgan tetap utuh. Selain itu, Gemini juga belum memberikan informasi apapun dalam keterangan resmi perusahaan.

Mengacu pada laman Gemini, JPMorgan Chase Bank selama ini melakukan sinergi dengan perusahaan yang didirikan oleh Cameron dan Tyler Winklevoss itu sebagai lembaga penyimpanan untuk dolar AS yang dimiliki pengguna.

Kabar ini muncul di tengah pengumuman Silvergate Capital yang menutup operasional dan melikuidasi Silvergate Bank. Sebagaimana BeInCrypto laporkan, Silvergate Bank merupakan salah satu bank yang ramah terhadap kripto dan sempat menjadi rekan dari sejumlah perusahaan kripto kenamaan. Sebelum memutuskan untuk menutup operasi bisnisnya, Silvergate Bank sudah menonaktifkan layanan Silvergate Exchange Network (SEN) yang memfasilitasi transaksi pada beberapa crypto exchange.

Ketika Silvergate Capital berencana menutup operasonal bisnis bank kriptonya, analis JPMorgan justru bersikap optimis terhadap kompetitor Silvergate, yakni Signature Bank. Menurut laporan BeInCrypto, Signature Bank terus mengurangi eksposurnya terhadap kripto. Langkah itu diyakini akan membuat tekanan yang dialami oleh perusahaan tidak bakal seberat Silvergate.

“Selain itu, selama 2 bulan pertama di tahun 2023, Signature menurunkan saldo pinjamannya sebesar US$1,7 miliar, US$200 juta lebih banyak dari yang diproyeksikan JPMorgan,” jelas sang analis JPMorgan tersebut.

Sebut Investor Kripto Tak Terganggu

JPMorgan | J.P. Morgan | JP Morgan | Kripto Crypto

Terlepas dari hal itu, data JPMorgan Chase Institute mengungkapkan bahwa industri kripto tidak sepenuhnya terganggu dengan beberapa sentimen negatif yang terjadi belakangan. Pasalnya, ternyata jumlah orang yang memilki kripto dalam 5 tahun terakhir tetap memperlihatkan peningkatan. Dari 3% sebelum tahun 2020 menjadi 13% di Juni 2022 kemarin.

“Banyak orang justru baru memulai perjalanannya di industri kripto selama pandemi dan hal itu bertepatan dengan meningkatnya tabungan serta lonjakan harga aset digital,” tulisnya dalam laporan.

Presiden JPMorgan Chase Institute, Chris Gandum, menjelaskan risiko ekonomi terhadap aset kripto sepertinya luput dari perhatian banyak orang. Terlebih lagi, mayoritas investor hanya membenamkan dananya di kripto dalam jumlah yang terbatas dan percaya bahwa secara jangka panjang kondisi akan kembali pulih.

“Karena nilai investasinya kecil, dampak dari penurunan harga terhadap kesehatan keuangan mereka akan lebih kecil dan bersifat jangka panjang,” tambah Gandum.

JPMorgan Tunjukkan Dukungan terhadap Kripto

Meskipun JPMorgan bukanlah bank kripto, namun sikapnya terhadap aset kripto tetap positif. Salah satu lembaga perbankan terbesar dunia itu juga ikut bergabung dalam proyek pengembangan bisnis dompet digital bersama dengan Wells Fargo Bank, Bank of America Corp, Capital One Financial dan 3 lembaga keuangan lainnya.

Di samping itu, beberapa proyek blockchain juga tidak luput dari sasaran pendanaan perusahaan. JPMorgan bahkan diketahui sudah mengajukan paten untuk crypto wallet yang entah kapan bakal benar-benar dimasuki.

Namun, kendati industri perbankan sekelas JPMorgan menunjukkan sikap positif terhadap aset kripto, regulator keuangan utama Amerika Serikat (AS) malah sudah mulai menunjukkan sikapnya terhadap lembaga keuangan yang masuk dan terlibat dalam bisnis kripto. Apalagi, setelah terjadi kegagalan FTX.

The Fed, selaku bank sentral AS, Federal Deposit Insurance Corporation, dan Office of the Comptroller of the Currency mengeluarkan pernyataan bersama yang tujuannya mencegah krisis di industri kripto tidak menjalar ke sistem keuangan tradisional.

Selain itu, perusahaan keuangan juga diminta untuk mewaspadai maraknya risiko penipuan, baik itu di sektor kripto maupun keuangan konvensional.

“Bank di AS tidak dilarang untuk memberikan layanan pada pelanggan yang beroperasi di sektor kripto, tetapi mereka harus bisa memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan dalam aset kripto dilakukan dengan cara yang aman dan sehat serta mematuhi aturan Undang-Undang (UU),” tulis para regulator tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori