Lihat lebih banyak

Meta Platforms Hentikan Fitur NFT di Facebook dan Instagram

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Meta Platforms menghentikan fitur NFT di platform media sosial milik mereka seperti Facebook dan Instagram.
  • Langkah ini diambil untuk fokus pada cara lain dalam mendukung kreator, orang-orang, dan bisnis.
  • Kehadiran fitur NFT di Meta Platforms berumur pendek. Pasalnya, pengujian fitur itu baru dimulai pada Mei 2022.
  • promo

Meta Platforms memutuskan untuk menghentikan fitur non-fungible token (NFT) di platform media sosial milik mereka seperti Facebook dan Instagram.

Stephane Kasriel, Head of Commerce & Financial Technologies di Meta Platforms, mengatakan pada hari Senin (13/3) bahwa pihaknya sedang mengurangi dukungan pada NFT untuk fokus pada cara lain dalam mendukung kreator, orang-orang, dan bisnis.

Dia menambahkan bahwa Meta Platforms masih memprioritaskan cara bagi pengguna untuk terhubung dengan penggemar mereka dan menghasilkan uang, serta akan fokus pada alat seperti membangun fitur pembayaran di platform media sosial dan aplikasi perpesanan.

Menurut pengajuan merek dagang pada Mei 2022, Stephane Kasriel menyebutkan fokus perusahaan pada Meta Pay, yang merupakan platform pembayaran dan diperkirakan dapat turut mendukung fitur kripto.

Selain itu, perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg ini berupaya memonetisasi Reels yang merupakan video berdurasi pendek yang tampil di Instagram dan Facebook.

Belum Ada Setahun sejak Fitur NFT Hadir di Instagram

NFT Non-fungible token

Bisa dibilang, kehadiran fitur NFT di Meta Platforms berumur pendek. Pasalnya, pengujian fitur itu baru dimulai pada Mei 2022 dengan para kreator terpilih di Instagram, sebelum akhirnya diperluas ke Facebook pada Juni 2022.

Lalu, fitur tersebut diperluas lagi pada Agustus 2022, dengan pembuatan alat NFT oleh Instagram yang tersedia di lebih dari 100 negara. Kemudian, di November 2022, Meta Platforms meluncurkan alat untuk mencetak (minting) dan memperdagangkan NFT dalam Instagram.

Detail NFT yang ditampilkan di Instagram, misalnya, mirip ketika akun profil atau produk ditandai dalam sebuah posting dan diberi nama ‘digital collectible‘ atau ‘koleksi digital’. Mengeklik tag tersebut akan menampilkan detail mengenai NFT serta nama creator dan siapa pemiliknya.

Agar dapat mengakses fitur NFT di Instagram, pengguna perlu menghubungkan crypto wallet untuk dapat mengunggah koleksi digital. Untuk itu, dukungan koneksi dengan crypto wallet pihak ketiga termasuk Rainbow, MetaMask, Trust Wallet, Coinbase Wallet, dan Dapper Wallet.

Adapun NFT yang dapat ditampilkan di platform media sosial Meta Platforms termasuk dari blockchain Ethereum, Polygon, dan Flow.

Sebelumnya, pimpinan Instagram, Adam Mosseri, sempat mengatakan bahwa “Saya ingin mengakui bahwa NFT dan teknologi blockchain adalah tentang mendistribusikan kepercayaan dan mendistribusikan kekuatan. Namun, Instagram pada dasarnya adalah platform terpusat, jadi ada ketegangan di sana.”

Langkah yang Tuai Kecaman

Dengan adanya kabar ini, sejumlah pihak mengkritik langkah Meta Platforms yang terkait dengan industri non-fungible token.

Ada pihak yang menyebut ini adalah langkah picik perusahaan, karena mereka berhenti bahkan sebelum itu benar-benar dimulai. Kepercayaan yang diperoleh selama setahun kini disia-siakan.

Selain itu, ada yang menilai Meta Platforms berpandangan pendek untuk perusahaan yang seharusnya berpikir dalam jangka panjang. Muncul desakan transparansi atas keputusan untuk menghapus dukungan pada NFT.

Menariknya, kritik lain menuduh bahwa Meta Platforms membatalkan fitur NFT karena menyadari bahwa menggunakan jaringan kripto publik berarti mereka tidak dapat mengeksploitasi para kreator.

Adapun penghapusan fitur NFT di sejumlah platform media sosial yang dimiliki Meta Platforms diperkirakan sejalan dengan upaya perusahaan untuk melakukan efisiensi dan memfokuskan pada bisnis tertentu.

Dalam laporan keuangan tahun 2022, Meta Platforms menelan rugi operasional sebesar US$14,71 miliar atau lebih tinggi 34,57% bila dibandingkan dengan tahun 2021.

Selain itu, Meta Platforms pada 10 Maret lalu dikabarkan sedang mengerjakan aplikasi berbasis teks yang terdesentralisasi atau di kalangan komunitas kripto lebih populer dengan sebutan decentralized apps (dApp).

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori