Harga XRP telah terjatuh sejak mencetak puncak tahunannya pada Juli. Terlebih, harganya juga mengalami breakdown dari garis ascending support jangka panjang pada Agustus.
Melihat dari analisis fundamental, XRP sepertinya memiliki sentimen yang bernuansa cenderung bullish. Pertama adalah kabar tentang raksasa investasi BlackRock yang telah mengalihkan fokusnya ke XRP daripada Bitcoin.
Selain itu, ada juga kegembiraan seputar laporan terbaru yang menunjukkan bahwa bank sentral sedang menjajaki penggunaan mata uang digital bank sentral (CBDC) dan berpotensi bermitra dengan Ripple untuk melakukannya.
Walau begitu, dalam kasus Ripple vs. SEC yang sedang berlangsung, pihak SEC telah mengajukan banding atas keputusan pengadilan yang memenangkan Ripple dalam sengketa yang sedang berlangsung.
Sementara itu, dari sisi teknikal; aksi harga, indikator RSI hingga Elliott Wave count, semuanya mendukung berlanjutnya aksi penurunan, setidaknya dalam jangka pendek. Namun, terlepas dari prospek bearish ini, hampir seluruh anggota komunitas XRP sepakat bullish, dengan harapan harganya akan melambung lebih tinggi lagi menjelang akhir tahun.
Harga XRP Terpeleset dari Support Jangka Panjang
Bila kita mengamati analisis teknikal XRP pada time frame mingguan, terdapat prospek yang pesimistis. Baik pembacaan Relative Strength Index (RSI) maupun aksi harga, keduanya berkontribusi pada proyeksi bearish ini.
Setelah mencapai puncak US$0,95 pada Juli, harga XRP konsisten turun. Kemudian, yang perlu dicatat, penurunan ini tidak berhenti di level horizontal US$0,56, yang sesekali berfungsi sebagai support sekaligus resistance sejak April 2021.
Di samping itu, mengingat harga XRP sudah melompati level ini pada Juli, prediksi mengatakan bahwa level tersebut akan kembali bertindak sebagai support. Namun nyatanya, bertentangan dengan ekspektasi yang ada, harga XRP malah mengalami breakdown kuat di bawahnya.
Selanjutnya, XRP juga menembus garis ascending support yang sudah terbentuk sejak awal tahun. Perkembangan ini sejalan dengan sinyal bearish sebelumnya, yang semakin mengonfirmasi tren bearish.
Jika tren turun terus berlanjut, zona support terdekat berikutnya akan muncul di US$0,42, yang mewakili penurunan 12% dari harga saat ini. Sebaliknya, area horizontal US$0,56 berada 20% di atas harganya saat ini.
Sejumlah analis meyakini bahwa aksi pemantulan harga di area US$0,42 akan memicu bermulanya pergerakan naik yang signifikan, bahkan bisa menembus angka US$1.
Namun, sejauh ini skenario tersebut belum terjadi. Sebaliknya, XRP nampaknya masih betah bertengger di kisaran harga jangka panjangnya.
Relative Strength Index (RSI) adalah alat yang berharga bagi para trader, yang kerap membantu mereka dalam menilai momentum pasar serta identifikasi kondisi overbought (terlalu banyak yang beli) atau oversold (terlalu banyak yang jual). Ketika RSI melebihi 50 dan trennya naik, ini menunjukkan dominasi oleh pembeli. Sebaliknya, RSI di bawah 50 dengan tren turun menunjukkan dominasi oleh penjual, yang menandakan adanya tren turun serta potensi peluang jual.
Saat ini, RSI XRP berada di bawah 50 dan trennya turun, sehingga menunjukkan karakteristik tren yang bearish. Terlebih lagi, RSI XRP juga sudah breakdown di bawah garis ascending support (hijau), yang mengindikasikan tren bearish.
Prediksi Harga XRP: Pola Koreksi atau Diagonal?
Meskipun prospek harga jangka pendek menunjukkan adanya penurunan nilai yang sedang berlangsung, arah tren jangka panjangnya masih belum pasti. Ketidakpastian ini berasal dari adanya dua wave count yang valid dan saat ini sedang berlangsung.
Para analis teknikal menggunakan teori Elliott Wave untuk mengidentifikasi pola harga yang berulang dan sentimen investor. Hal ini memungkinkan mereka untuk menilai kemungkinan arah tren.
Pada skenario bearish count (hitam), terlihat bahwa harga XRP telah menyelesaikan struktur korektif A-B-C (hitam). Jika skenario ini terbukti benar, harga XRP akan melanjutkan penurunannya. Ini bisa menyebabkan breakdown di bawah level terendah 2022, yakni US$0,29 (garis merah).
Di sisi lain, skenario bullish count menunjukkan bahwa XRP saat ini berada di gelombang keempat dari pergerakan naik lima gelombang (putih). Pergerakan naik ini telah membentuk pola diagonal utama yang melebar. Hal ini menjadi alasan di balik kondisi tumpang-tindih antara gelombang empat dan satu.
Jika bullish count terbukti akurat, kami mengantisipasi bahwa harga XRP akan rebound saat mencapai level ascending support jangka panjang di US$0,40. Hal ini kemudian akan diikuti oleh kenaikan menuju level ascending resistance jangka panjang di US$1,25.
Dengan demikian, prediksi harga XRP yang paling mungkin terwujud adalah penurunan yang berlanjut menuju support terdekat di level US$0,40. Faktor krusial dalam menentukan arah tren di masa depan adalah apakah harganya akan memantul begitu mencapai level ini.
Bagaimana Pendapat Analis Kripto Terkemuka?
Sebuah analisis pada unggahan teratas di platform X (Twitter) menunjukkan bahwa sebagian besar analis terkenal memiliki pandangan yang sangat bullish.
@DefendDark percaya bahwa harga XRP akan naik menuju apa yang ia sebut sebagai resistance utama di level US$1,24. Untuk menemukan level ini, ia menggunakan garis descending resistance pada grafik logaritmik.
Sementara itu, dua analis lainnya menggunakan pola breakout dan bullish divergence untuk memprediksi bahwa harga XRP akan segera melampaui angka US$1. Pengamatan ini sangat menarik lantaran pola bullish divergence sebelumnya (garis hijau) telah menyebabkan kenaikan 95% pada September 2022. Kenaikan serupa akan mengantarkan harga XRP mendekati level US$1.
Di sisi lain, trader lainnya seperti Alex Cobb, memberikan target tinggi di atas US$10 dengan menggunakan fraktal sebelumnya. Namun, supaya skenario ini terjadi, harga XRP harus breakout dari pola jangka panjangnya. Selain itu, ini adalah titik tertinggi untuk siklus pasar yang baru karena harganya harus breakout melampaui rekor tertinggi (all-time high/ATH) saat ini untuk mencapainya.
Lalu, menarik pula untuk menyaksikan adanya perbedaan antara sentimen bullish dan bearish pada platform X. Beberapa akun besar, sebut saja @realXRPwhale atau @Bitforcoinz, tidak menawarkan apa pun selain unggahan yang bullish setiap kali harganya naik tanpa menyertakan analisis apa pun.
Kendati demikian, akun ini memiliki lebih dari 100.000 pengikut, dan unggahannya secara konsisten selalu menghasilkan keterlibatan yang signifikan. Hal ini juga terlihat di TradingView, di mana 9 dari 10 ide teratas adalah bullish.
Sementara untuk tahun ini, BeInCrypto mengadakan sebuah jajak pendapat yang dilakukan di komunitas trading Telegram. Jajak pendapat ini menanyakan anggota komunitasnya mengenai harga XRP di akhir tahun, dan yang mengejutkan, hasilnya tidak menunjukkan euforia bullish seperti yang terlihat di X.
Hasil jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 67% responden percaya harga XRP akan diperdagangkan di kisaran harga US$0,50 – US$1. Sementara itu, 21% percaya bahwa aset ini akan diperdagangkan di atas US$1. Selanjutnya, hanya 12% yang percaya bahwa harga XRP akan berada di bawah US$0,50.
Bagaimana pendapat Anda tentang pola grafik harga XRP saat ini dan prospek ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.