Trusted

Rogoh Kocek Pribadi, Si Kembar Winklevoss Pinjamkan US$100 Juta ke Crypto Exchange Gemini

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tyler dan Cameron Winklevoss dikabarkan merogoh kocek pribadi sendiri untuk mendukung crypto exchange Gemini yang mereka dirikan.
  • Mereka melakukan hal tersebut, karena Gemini telah menghadapi banyak kemunduran selama crypto winter pada tahun 2022.
  • Dalam perkembangan terbaru pada 29 Maret lalu, Gemini dilaporkan bersiap untuk meluncurkan crypto derivative exchange internasional.
  • promo

Saudara kembar Tyler dan Cameron Winklevoss dikabarkan merogoh kocek pribadi sendiri untuk mendukung crypto exchange Gemini yang mereka dirikan, karena telah menghadapi banyak kemunduran selama crypto winter pada tahun 2022.

Berdasarkan laporan Bloomberg pada hari Senin (10/4), sumber yang mengetahui persoalan itu mengatakan bahwa keduanya memberikan pinjaman US$100 juta (sekitar Rp1,49 triliun) kepada Gemini baru-baru ini.

Langkah itu dilakukan setelah Gemini secara informal mencari dana dari investor eksternal dalam beberapa bulan terakhir, dan tanpa mencapai kesepakatan apa pun.

Investasi untuk Startup Kripto Menyusut

Crypto Winter Bear market Bermuda

Adapun pendanaan venture capital (VC) untuk para startup kripto telah menyusut setelah jatuhnya crypto exchange FTX dalam kehancuran pada November 2022.

Selain itu, data PitchBook menunjukkan terjadi perlambatan dalam industri teknologi dan kripto, yang anjlok 80% menjadi US$2,4 miliar pada kuartal I/2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Gemini sendiri telah mengalami kesulitan selama bear market. Hal ini sangat kontras ketika mereka mengumpulkan investasi sekitar US$400 juta dari para investor dengan penilaian valuasi perusahaan mencapai sekitar US$7,1 miliar pada November 2021.

Gemini Terseret Crypto Winter 2022

Sebagai pengingat, Gemini turut terseret dalam krisis berantai di dunia kripto pada tahun 2022. Pasalnya, pelanggan Gemini Earn kehilangan akses ke dana mereka ketika broker kripto Genesis menangguhkan program penebusan dan pembukaan pinjaman baru segera setelah runtuhnya FTX pada November 2022.

Sejak 20 Januari lalu, Genesis telah mencari perlindungan kebangkrutan untuk bisa menemukan solusi atas masalah yang menimpa mereka.

Genesis, yang merupakan anak perusahaan Digital Currency Group (DCG), diperkirakan berutang lebih dari US$3,6 miliar kepada para kreditur utamanya. Hal itu termasuk bertanggung jawab untuk mencari solusi atas dana pelanggan Gemini Earn yang terperangkap sekitar US$765 juta hingga US$900 juta.

Memasuki Februari lalu, kedua belah pihak mencapai kesepakatan prinsip untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

Mundur pada 12 Januari lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) menggugat Gemini dan Genesis dengan tuduhan bahwa produk Earn melanggan undang-undang (UU) Sekuritas (efek).

Sebelumnya, pada Juni 2022, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) sempat menuduh bahwa Gemini menyesatkan regulator derivatif itu dalam upaya untuk meluncurkan Bitcoin futures contract pertama yang diatur oleh regulator di Negeri Paman Sam.

Di samping itu, Gemini pada 23 Januari sempat dikabarkan kembali melakukan pemangkasan jumlah karyawan yang mencapai 10%. Keputusan ini harus diambil setelah perusahaan itu tetap tertekan dalam crypto winter selama berbulan-bulan. 

“Adalah harapan kami untuk menghindari pengurangan lebih lanjut setelah musim panas 2022. Namun, kondisi ekonomi makro negatif yang terus-menerus dan penipuan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh pelaku jahat di industri kita membuat kami tidak punya pilihan lain selain merevisi prospek kami dan mengurangi jumlah karyawan lebih lanjut,” tulis co-founder dan presiden dari crypto exchange Gemini, Cameron Winklevoss.

Keputusan ini setidaknya merupakan pemutusan hubungan kerja (PHK) putaran ke-3 di Gemini dalam 8 bulan terakhir.

Mencoba Bangkit

Kini, dalam perkembangan terbaru pada 29 Maret lalu, Gemini dilaporkan bersiap untuk meluncurkan crypto derivative exchange internasional.

Platform itu secara khusus akan menawarkan perpetual futures, sejenis derivatif yang dilarang di AS bagi trader ritel karena tidak memiliki tanggal kadaluarsa dan dapat diperdagangkan dengan leverage yang cukup besar. Oleh sebab itu, produk ini dianggap sangat berisiko.

Pihak Gemini disebut-sebut dalam beberapa bulan terakhir telah menjangkau sejumlah perusahaan perdagangan untuk memberikan layanan sebagai market maker dalam operasi platform mereka di luar negeri.

Bagaimana pendapat Anda tentang langkah Winklevoss bersaudara untuk memulihkan Gemini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori