Bitstamp, crypto exchange yang telah berdiri sejak 2011, pada hari Selasa (8/8) mengumumkan bahwa mereka akan men-delisting 7 aset kripto bagi pelanggan Amerika Serikat (AS) pada 29 Agustus mendatang. Hal itu dilakukan karena diidentifikasi sebagai produk sekuritas (efek) oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).
Deretan aset kripto yang dimaksud adalah Axie Infinity (AXS), Chiliz (CHZ), Decentraland (MANA), Polygon (MATIC), NEAR Protocol (NEAR), The Sandbox (SAND), dan Solana (SOL).
Artinya mulai 29 Agustus mendatang, pesanan baru yang melibatkan sejumlah aset di atas akan dinonaktifkan. Semua pesanan yang ada di trading pair terkait aset kripto tersebut akan dibatalkan.
Namun, pihak Bitstamp menekankan bahwa para pelanggan di AS masih dapat menyimpan aset kripto yang dimaksud dalam akun Bitstamp mereka dan menariknya kapan saja.
Demi memastikan kelancaran transisi selama penghentian perdagangan, para pengguna Bitstamp diminta untuk segera mengeksekusi pesanan beli atau jual yang melibatkan aset-aset kripto tersebut sebelum 29 Agustus 2023.
Setelah tenggat waktu tersebut, aktivitas perdagangan beli-jual AXS, CHZ, MANA, MATIC, NEAR, SAND, dan SOL, akan dinonaktifkan secara permanen di platform Bitstamp.
Evaluasi Aset Kripto yang Listing di Bitstamp
Kabar yang cukup mengagetkan ini datang, setelah Robinhood, eToro, dan Bakkt, telah lebih dulu melakukan delisting pada sejumlah aset kripto yang dianggap sebagai sekuritas oleh SEC.
Dalam pernyataannya, pihak Bitstamp mengatakan bahwa mereka memiliki kerangka kerja komprehensif untuk terus mengevaluasi aset kripto yang mereka listing. Hal itu termasuk mempertimbangkan lingkungan peraturan yang dinamis.
Dengan mengikuti perkembangan terkini, pihak Bitstamp memutuskan membuat beberapa perubahan pada penawaran aset kripto yang mereka listing, khususnya bagi pelanggan yang tinggal di Negeri Paman Sam.
“Di Bitstamp, kami tetap berkomitmen untuk menyediakan rangkaian opsi perdagangan yang komprehensif. Meskipun dihentikan, kami terus menawarkan hingga 30 aset kripto lain yang tersedia untuk diperdagangkan,” jelas pihak crypto exchange tersebut.
Sebagai informasi, Bitstamp USA telah memiliki lisensi untuk terlibat dalam aktivitas bisnis aset kripto dari Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York (NYDFS) pada April 2019. Selain itu, mereka juga telah memiliki lisensi pengiriman uang dari NYDFS.
Tidak hanya berkantor di AS, Bitstamp juga memiliki markas di Inggris dan Luksemburg.
Baca Juga: RUU Baru di AS Perjelas Status Aset Kripto hingga Kewenangan SEC dan CFTC
Bitstamp Sedang Cari Suntikan Dana Segar
Selain itu, aksi Bitstamp datang dalam waktu yang berdekatan usai mereka dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan suntikan dana segar.
Proses penggalangan dana dimulai Bitstamp pada akhir bulan Juni lalu. Informasi ini disampaikan sendiri oleh CEO Bitstamp, Jean-Baptiste Graftieaux.
Bitstamp berencana menggunakan suntikan dana segar itu untuk operasional mereka, termasuk meluncurkan fitur derivatives trading di Eropa pada tahun depan.
Tidak hanya itu, Bitstamp juga ingin memperluas jumlah market yang mereka layani di Asia, serta operasinya di Inggris. Dengan berbagai rencana itu, CEO Bitstamp mengatakan bahwa perusahaan yang dia pimpin tidak untuk dijual.
Daftar 48 Aset Kripto yang Diduga Sekuritas oleh SEC
Di sisi lain, langkah yang diambil Bitstamp mencuat setelah CoinGecko pada hari Senin (7/8) kemarin meluncurkan indeks baru yang melacak sejumlah aset kripto yang diduga sebagai produk sekuritas oleh SEC.
Dengan tuntutan hukum terhadap raksasa crypto exchange Binance dan Coinbase pada awal Juni lalu, SEC meningkatkan jumlah aset kripto yang mereka anggap sebagai sekuritas menjadi 68 aset kripto. Namun, jumlah yang masuk dalam daftar indeks baru CoinGecko hanya mencapai sekitar 48 aset kripto.
Berikut ini daftar aset kripto yang masuk dalam indeks Top Alleged SEC Securities Coins versi CoinGecko.
BNB, Cardano (ADA), Solana (SOL), TRON (TRX), Polygon (MATIC), Toncoin (TON), stablecoin BUSD, Cosmos (ATOM), Filecoin (FIL), serta Internet Computer (ICP).
Kemudian ada NEAR Protocol (NEAR), Algorand (ALGO), The Sandbox (SAND), Axie Infinity (AXS), Decentraland (MANA), Flow (FLOW), Chiliz (CHZ), BitTorrent (BTT), Dash (DASH), dan Nexo (NEX).
Lalu ada Terra (LUNA), algorithmic stablecoin TerraClassicUSD (USTC), Amp (AMP), OMG Network (OMG), Power Ledger (POWR), Coti (COTI), XYO Network (XYO), Voyager (VGX), Kin (KIN), dan LCX (LCX).
Selanjutnya ada Rally (RLY), Mango (MNGO), Rari Governance (RGT), DerivaDAO (DDX), LBRY Credits (LBC), Naga (NGC), Mirror Protocol (MIR), Dragonchain (DRGN), Kromatika (KROM), dan DFX Finance (DFX).
Selain itu ada SALT (SALT), Monolith (TKN), IHT Real Estate Protocol (IHT), Hydro (HYDRO), Hex (HEX), EthereumMax (EMAX), PulseChain (PLS), dan native token FTX (FTT).
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.