Lihat lebih banyak

Last Week [in] Crypto: MetaMask Rilis Fitur Deteksi Phishing; Harga Bitcoin Akan Capai US$1,48 Juta pada 2030?

8 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Redaksi BeInCrypto telah mengumpulkan sejumlah berita terhangat dari dunia kripto selama sepekan terakhir pada 30 Januari hingga 5 Februari 2023.

Jangan lupa ikuti terus newsletter kami dan dapatkan kumpulan berita kripto terkini.

Wah! Harga Bitcoin (BTC) Capai US$38.000 di Negara Ini

Harga Bitcoin (BTC) di Nigeria secara mengejutkan telah meroket jauh di atas tingkat harga global. Hal ini datang di tengah upaya untuk membatasi masyarakat dalam melakukan penarikan uang.

Menurut data yang disediakan NairaEx, Bitcoin exchange di Nigeria, harga 1 Bitcoin saat ini mencapai sekitar 17,8 juta naira Nigeria atau sekitar US$38.760,9. Bila dibandingkan dengan harga Bitcoin saat ini di CoinGecko yang mencapai US$23.653,01, artinya harga Bitcoin di Nigeria lebih mahal 63,8% daripada harga BTC di market global.

Kenaikan nilai Bitcoin yang fantastis di market Nigeria terjadi ketika bank sentral Nigeria terus memberlakukan batasan penarikan tunai di ATM dalam upaya berkelanjutan dari negara itu untuk mempercepat peralihan kondisi menuju masyarakat dengan ‘penggunaan uang tunai yang lebih sedikit’.

BPS Bakal Manfaatkan Teknologi Blockchain untuk Pengelolaan Data Penduduk

Adopsi Teknologi Blockchain

Mulai tahun ini, Badan Pusat Statistik (BPS) bakal menggunakan teknologi blockchain untuk mengelola data kependudukan di Indonesia. Hal itu sengaja dilakukan untuk menjaga akuntabilitas dan akurasi data. Selain itu, lewat pemanfaatan teknologi baru tersebut sejarah data juga dapat tercatat dengan baik, sehingga sejarah data dapat dipertanggungjawabkan.

Kepala Badan Pusat Statistik, Margo Yuwono, mengungkapkan bahwa teknologi tersebut akan digunakan dalam platform digital Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2023. Platform yang dimaksudkan untuk menciptakan data tunggal dan kemudahan proses integrasi data antar kementerian dan lembaga itu merupakan bentuk keterlibatan BPS dalam arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) nasional.

Twitter Bakal Sediakan Fitur Pembayaran, Harga Dogecoin (DOGE) Terkerek Naik

Twitter, yang saat ini dimiliki Elon Musk, pada hari Senin (30/1) dikabarkan telah mulai mengajukan lisensi di seluruh Amerika Serikat (AS) dan merancang software yang diperlukan untuk memperkenalkan pembayaran di seluruh platform media sosial itu. Hal ini dilakukan dalam upaya mencari pendapatan baru untuk memperkuat bisnis Twitter.

Elon Musk ingin sistem itu pertama dan terutama dalam bentuk fiat. Namun, fungsionalitas dari kripto berpotensi ditambahkan pada kemudian hari.

Kabar ini tentu saja menjadi bahan bakar bagi melonjaknya harga Dogecoin (DOGE). Berdasarkan pantauan di CoinGecko, harga DOGE melesat naik sekitar 2,6% dalam 1 jam terakhir, dan naik sekitar 4,2% dalam 24 jam terakhir.

FTX Salahkan Crypto Lender Voyager Digital atas Kebangkrutan, Tuntut US$445,8 Juta untuk Dikembalikan

Drama kebangkrutan FTX belum juga usai. Di tengah pusaran kegagalan, salah satu entitas dari kerajaan bisnis milik Sam Bankman-Fried (SBF), yaitu Alameda Research, kini menyalahkan Voyager Digital atas kebangkrutan FTX.

Pihak perusahaan sudah mengajukan gugatan pada pengadilan agar Voyager Digital mengembalikan dana US$445,8 juta dana pinjaman yang sudah dikembalikan perusahaan pada September dan Oktober tahun lalu.

Pihak Alameda menganggap bahwa kegagalan FTX juga disebabkan oleh Voyager Digital, yang saat pengajuan kebangkrutan meminta pembayaran kembali dana pinjaman yang sudah diberikan; baik itu kepada FTX maupun dana lindung nilai milik Alameda.

Jadi Twitter yang Terdesentralisasi, Nostr Sekarang Bisa Diakses Lewat iOS dan Android

Ingin Jadi Media Sosial Terdesentralisasi, Bluesky Luncurkan Roadmap

Nostr, protokol jejaring sosial terdesentralisasi, pada hari Rabu (1/2) secara resmi tersedia di App Store iOS lewat Damus, Google Play Android lewat Amethyst, hingga situs web lewat Snort.

Popularitas Nostr melonjak tajam setelah co-founder dan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey, memberikan donasi 14 Bitcoin atau sekitar US$245.000 (kurang lebih Rp3,82 miliar) kepada pencipta proyek itu pada pertengahan Desember 2022.

Antusiasme lantas menyebabkan aplikasi seluler terkait protokol itu yang paling populer, yaitu Damus, mencapai batas pengujian beta 10.000 pengguna. Hal ini kemudian mendorong pihak pengembangnya untuk mendaftar secara resmi di toko aplikasi Apple. Oleh karena itu, sekarang Damus dapat diunduh oleh siapa saja.

Terkait hal ini, Jack Dorsey membuat cuitan baru di Twitter dengan mengatakan bahwa peluncuran aplikasi yang terkait dengan Nostr adalah tonggak sejarah bagi protokol terbuka.

Pacu Penerbitan CBDC, Bank Indonesia Bakal Perkenalkan Prototipe Rupiah Digital pada Juni 2023

Bank Indonesia (BI), bank sentral Indonesia, terus menggenjot untuk menghadirkan mata uang digital bank sentral (CBDC) Rupiah Digital. Instrumen yang dianggap mampu menjadi solusi dalam sistem pembayaran digital ini telah menemui babak baru dalam perjalanannya.

Setelah merilis whitepaper Proyek Garuda pada 30 November 2022, BI selaku otoritas utama dalam penerbitan CBDC di Tanah Air melanjutkan dengan merilis consultative paper. Langkah strategis ini dilakukan untuk mendapatkan pandangan menyeluruh dari masyarakat mengenai konsep Rupiah Digital itu sendiri.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam Laporan Transparansi dan Akuntabilitas BI, menyebutkan bahwa pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa pemain besar yang dipandang bisa menjadi wholesaler dalam consultative paper w-rupiah digital. Sehingga, diharapkan pada bulan Juni mendatang, BI sudah bisa merilis Proof of Concept (PoC) dari Rupiah Digital.

ARK Invest: Harga Bitcoin Akan Capai US$1,48 Juta pada Tahun 2030

ARK Invest, manajemen investasi yang dipimpin Cathie Wood, tetap percaya bahwa harga Bitcoin (BTC) akan mencapai lebih dari US$1 juta pada tahun 2030 atau naik di atas 4.000% dibandingkan dengan harga BTC saat ini.

“Peluang jangka panjang Bitcoin semakin menguat. Meskipun tahun yang penuh gejolak, Bitcoin tidak berhenti berdetak. Fundamental jaringannya telah menguat dan basis pemegangnya menjadi lebih terfokus dalam jangka panjang,” jelas analis kripto ARK Invest, Yassine Elmandjra, dalam laporan “Big Ideas 2023” yang dirilis pada hari Selasa (31/1).

Adapun ARK Invest memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan mencapai US$1,48 juta (sekitar Rp22 miliar) pada akhir tahun 2030. Ini merupakan prospek yang paling bullish mereka. Sementara itu, prospek bearish mereka tetap tinggi dengan harga Bitcoin menyentuh US$258.500. Di antara potensi bullish dan bearish, ARK Invest memperkirakan harga Bitcoin bisa mencapai US$682.800.

Kolega Warren Buffett Serukan Pelarangan Industri Kripto di AS

Bitcoin Crypto Regulasi Kripto

Charlie Munger, Wakil Ketua perusahaan investasi Berkshire Hathaway, telah menyerukan agar regulator AS mengikuti jejak Cina untuk melarang industri kripto.

Dalam opininya yang terbit di WSJ pada hari Rabu (1/2), rekan kerja dari investor kawakan Warren Buffett ini mengaitkan munculnya kripto dengan kesenjangan regulasi karena aset kripto bukanlah mata uang, komoditas, atau sekuritas (efek).

Everscale Diguyur Modal US$5 Juta dari Venom Ventures Fund

Pengembang infrastruktur blockchain Everscale baru saja mendapatkan komitmen pendanaan dari modal ventura asal Timur Tengah, yaitu Venom Ventures Fund. Dana bersama yang memang sengaja diperuntukkan untuk pengembangan web3 dan blockchain itu akan mengalir ke Everscale dengan nilai pendanaan sebanyak US$5 juta atau sekitar Rp74,77 miliar.

Terpilihnya Everscale bukanlah tanpa alasan. Venom Ventures Fund menilai Everscale memiliki kapabilitas untuk memperluas jangkauan bisnisnya ke wilayah Asia selama 2 tahun terakhir. Selain itu, solusi teknologi yang dihadirkan juga mampu diintegrasikan secara mumpuni.

Oleh karena itu, perusahaan optimistis dengan adanya komitmen pendanaan anyar tersebut akan mendorong Everscale untuk lebih meningkatkan penawarannya di pasar Indonesia sembari terus mengembangkan produk berbasis blockchain yang berfokus pada mata uang digital (central bank digital currency), Traditional Finance dan juga tokenisasi aset.

Rugi Bisnis Metaverse Meta Platforms pada Tahun 2022 Bengkak Jadi Rp204,4 Triliun

Meta Platforms, induk perusahaan Facebook, Instagram, hingga WhatsApp, harus rela menerima kenyataan bahwa divisi bisnis metaverse mereka masih belum bisa menyumbangkan keuntungan. Pasalnya, bisnis Reality Labs yang bertanggung jawab terhadap pengembangan metaverse Meta masih harus menanggung kerugian operasi sebesar US$13,71 miliar atau sekitar Rp204,4 triliun pada tahun 2022.

Jumlah itu membengkak 34,57% dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai US$10,19 miliar. Sampai saat ini, Meta memang masih terus mengembangkan unit bisnis itu dan menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk melanjutkan operasi.

Selain itu, pendapatan yang bersumber dari Reality Labs masih belum terlalu terlihat. Sepanjang tahun 2022 saja, segmen bisnis metaverse Meta hanya menyumbang US$2,15 miliar bagi total pendapatan perusahaan. Jumlah itu hanya berkontribusi 1,85% dari total pendapatan yang dihasilkan Meta pada tahun 2022.

Silvergate Kini Hadapi Penyelidikan Penipuan atas Transaksi dengan FTX dan Alameda

Ilustrasi FTX dan Alameda Research | BeInCrypto

Jaksa di unit penipuan Departemen Kehakiman (DOJ) AS dilaporkan sedang menyelidiki transaksi Silvergate Capital dengan kerajaan kripto SBF, FTX dan Alameda, yang kini telah masuk dalam jurang kebangkrutan.

Bloomberg pada hari Jumat (3/1) melaporkan bahwa investigasi kriminal sedang memeriksa hosting akun Silvergate yang terkait dengan bisnis SBF itu. Tinjauan tersebut menambah pengawasan yang meningkat terhadap bank yang berbasis di California, AS, itu, yang juga menarik perhatian anggota parlemen AS.

Bank yang ramah kripto ini belum dituduh melakukan kesalahan dan penyelidikan itu masih dalam tahap awal. Tindakan terhadap Silvergate dapat berakhir dengan dikenai denda.

Genjot Kualitas, Crypto Wallet MetaMask Rilis Fitur Deteksi Phishing

MetaMask belum lama ini mengumumkan fitur-fitur baru pada ekstensi wallet-nya di tengah gempuran para kompetitor yang berusaha merebut tahta mereka sebagai pemimpin pasar.

Fitur-fitur baru itu, seperti peringatan deteksi phishing dan juga fitur untuk menampilkan saldo, harga token, dan transaksi masuk. Penggunaan fitur-fitur ini sendiri akan bersifat opsional, sehingga pengguna bisa bebas untuk memilih tidak menggunakannya dengan alasan apa pun.

Hanya Ada 4 Pihak yang Miliki 86% Saham Tether pada Tahun 2018

WSJ pada hari Kamis (2/2) menerbitkan laporan yang membongkar para sosok di balik perusahaan Tether Holdings Ltd.

Media massa itu menilai bahwa para pendiri dan pemilik saham Tether merupakan ‘kelompok yang tidak biasa, dengan ‘sedikit pengalaman dalam skala keuangan Tether’. Pernyataan itu merujuk dari Tether yang saat ini mengelola stablecoin Tether USD (USDT) dengan market cap atau kapitalisasi pasar sekitar US$68 miliar.

Salah satu pendiri dan pemegang saham teratas Tether melakukan praktik operasi plastik sebelum beralih ke impor elektronik dan kemudian ke dunia kripto. Sementara itu, seorang pemilik saham Tether yang baru telah terjun ke dalam politik inggris.

Berdasarkan kumpulan dokumen yang ditinjau WSJ, terdapat sekelompok 4 orang yang menguasai 86% saham Tether. Dokumen-dokumen ini berasal dari tahun 2018. Bagi WSJ, hal itu cukup dapat memberikan gambaran paling jelas tentang orang-orang di balik Tether.

Baca detail pemilik saham mayoritas Tether di sini.

Terseret Krisis Genesis, Crypto Exchange Korea Selatan Gopax Diakuisisi Binance

BMW Thailand BNB Chain BSC

Binance, crypto exchange terbesar di dunia, pada hari Jumat (3/2) dikabarkan telah mengakuisisi saham mayoritas Gopax, crypto exchange yang berbasis di Korea Selatan.

Bloomberg melaporkan bahwa Binance telah mengambil posisi ekuitas saham yang bermakna di Gopax. Menurut Yibo Ling, Chief Business Officer Binance, Gopax diketahui menghentikan penarikan dana atau aset kripto dari sejumlah produk tertentu.

Adapun pendanaan pembelian ekuitas saham di Gopax berasal dari proyek investasi bersama yang dipimpin oleh Binance, yaitu Industry Recovery Initiative. Sebagai informasi, Binance membenamkan dana dukungan sekitar US$1 miliar.

Baru Diluncurkan, Stablecoin DJED di Cardano Sempat Depegging

Sebelumnya, di minggu ini, stablecoin Djed (DJED) yang baru saja dirilis di Cardano, telah kehilangan paritasnya terhadap dolar AS (USD). Peristiwa tersebut menarik perhatian terkait pentingnya kerangka regulasi dalam mengatur cadangan stablecoin.

Beberapa hari setelah perilisannya yang menghebohkan, tepatnya di 2 Februari 2023, Djed mengalami sedikit penurunan di bawah US$1, yakni ke kisaran 97,5 sen. Stablecoin yang disebut “overcollateralized” di ekosistem Cardano itu kehilangan nilai US$1, ketika penerbitnya tidak menyimpan cadangan likuid yang cukup untuk memenuhi penarikan.

Bagaimana pendapat Anda tentang berita kripto selama sepekan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan berita terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori