Lihat lebih banyak

Last Week [in] Crypto: Hakim Tolak Banding SEC Terkait Kasus Ripple; Sidang SBF Mantan CEO FTX Dimulai

8 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Redaksi BeInCrypto telah mengumpulkan sejumlah berita terhangat dari dunia kripto selama sepekan terakhir pada 2 – 8 Oktober 2023.

Jangan lupa ikuti terus newsletter kami dan dapatkan kumpulan berita kripto terkini.

Mantan CEO nChain: Craig Wright Bukan Satoshi Nakamoto

Christen Ager-Hanssen, mantan CEO nChain, mengatakan bahwa Craig Wright bukan Satoshi Nakamoto, yang menciptakan Bitcoin. Selain itu, Ager-Hanssen menunjukkan bukti riwayat pencarian di internet Craig Wright yang bertentangan bahwa dia adalah Satoshi Nakamoto.

Penentuan apakah Dr. Craig Wright benar-benar sosok di balik Satoshi Nakamoto akan berlangsung dalam sidang yang dijadwalkan dimulai pada Januari 2024.

Resmi Meluncur di AS, Kinerja ETF Ethereum Futures Belum Sesuai Harapan?

Sekitar 9 produk exchange-traded fund (ETF) Ethereum (ETH) futures resmi meluncur di Amerika Serikat (AS) pada hari Senin (2/10). Namun, sentimen positif ini belum mampu mendorong market kripto untuk naik lebih jauh.

Eric Balchunas, analis senior ETF di Bloomberg Intelligence, melihat volume perdagangan terkait ETF ETH futures masih kurang antusias dengan mencapai sedikit di bawah US$2 juta.

Menurut Eric Balchunas, volume perdagangan ETF Ethereum futures hampir normal untuk produk ETF baru.

Namun, bila dibandingkan dengan BITO, produk ETF Bitcoin (BTC) futures pertama di AS yang diluncurkan ProShares pada Oktober 2021, perbedaannya cukup signifikan. Sebab, BITO menghasilkan volume perdagangan US$200 juta dalam 15 menit pertama.

Dia menggarisbawahi bahwa BITO diluncurkan pada puncak bull market. Selain itu, Bitcoin dinilai juga jauh lebih populer di kalangan orang biasa atau penasihat investasi.

Para Perusahaan Kripto Lakukan Ekspansi ke Singapura

Kripto Singapura Blockchain.com

GSR, salah satu market maker populer di dunia kripto, pada hari Senin (2/10) mengumumkan bahwa mereka melakukan ekspansi di Singapura.

Hal itu ditandai dengan keberhasilan GSR menerima Persetujuan Prinsip dari Otoritas Moneter Singapura (MAS) untuk lisensi Major Payment Institution.

Sebelum GSR, market maker Wintermute turut mengungkapkan niatannya untuk berekspansi ke Singapura.

Pada hari Rabu (3/10), Ripple berhasil mendapatkan lisensi penuh Lembaga Pembayaran Utama (MPI) dari Otoritas Moneter Singapura (MAS) untuk menyediakan token pembayaran digital.

Dalam pekan pertama di bulan Oktober 2023, crypto exchange Coinbase dan bank aset digital Sygnum turut menerima lisensi MPI dari regulator Singapura.

Ketua CFTC: DeFi Ibarat Dokter yang Tidak Punya Izin Praktik

Dalam pidatonya pada hari Senin (2/10), Rostin Behnam, Ketua Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS, menekankan perlunya pengawasan dalam dunia decentralized finance (DeFi).

Selain itu, Behnam mendorong agar instansinya bersikap proaktif dan memastikan pengawasan market yang penting, keamanan siber yang kuat dan perlindungan sistem, serta perlindungan pelanggan.

Sikap yang lebih keras terhadap dunia DeFi datang setelah CFTC menyelesaikan tuntutan terhadap 3 protokol DeFi, karena melanggar aturan di AS.

Hakim Tolak SEC Ajukan Banding Terkait Kasus Ripple

Hakim Analisa Torres menolak upaya Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS untuk mengajukan banding terhadap putusannya dalam kasus melawan Ripple. Kabar ini sontak memberikan sentimen positif bagi pergerakan harga XRP.

Dalam putusan pada hari Selasa (3/10), Hakim Analisa Torres mengatakan bahwa SEC telah gagal memenuhi aspek untuk menunjukkan bahwa ada masalah hukum atau ada alasan kuat untuk perbedaan pendapat terkait putusan hakim sebelumnya.

Meski demikian, keputusan terbaru dari hakim ini bukanlah kerugian total bagi SEC. Hakim menetapkan tanggal persidangan pada April 2024 untuk masalah lain yang masih memerlukan penyelesaian.

Belum Berakhir, SEC Minta Pengadilan Tolak Mosi Crypto Exchange Coinbase

SEC kripto crypto Amerika Serikat AS Regulasi Bittrex Coinbase

Dalam sidang pada Selasa (3/10), SEC meminta hakim federal menolak mosi Coinbase yang menyebut argumen SEC terkait kripto tidak valid.

Menanggapi hal itu, Paul Grewal, CLO Coinbase, mengatakan bahwa aset yang didaftarkan pada platform Coinbase bukanlah sekuritas (efek) dan tidak berada dalam yurisdiksi SEC.

Sebagai bagian dari upayanya untuk memenangkan perseteruan dengan SEC, pihak Coinbase terus berusaha mencari kejelasan aturan terkait aset kripto di Negeri Paman Sam.

Jump Trading Kehilangan hampir US$300 Juta di FTX

Jump Trading kehilangan US$206 juta, sementara perusahaan perdagangan afiliasinya, Tai Mo Shan Ltd., kehilangan lebih dari US$75 juta akibat keruntuhan FTX.

Detail angka itu berdasarkan dokumen yang ditemukan oleh Constance Wang, mantan Chief Operating Officer (COO) FTX.

Juru bicara Jump hanya menjawab dengan kalimat “no comment” saat dihubungi terkait temuan ini.

Dituduh Terlibat dalam Keruntuhan FTX, Bos Binance Digugat Investor

Sebuah kelompok yang diwakili oleh individu asal California, Nir Lahav, mengajukan gugatan class action terhadap bos Binance, Changpeng Zhao (CZ). CZ disebut ikut bertanggung jawab terhadap keruntuhan crypto exchange FTX.

Dalam gugatan itu, disebutkan bahwa unggahan CZ di media sosial pada November tahun lalu memicu terjadinya rush, yang pada akhirnya membuat FTX hancur.

Selain itu, gugatan tersebut juga menuduh CZ melakukan persaingan tidak sehat. Penggugat menuding CZ melanggar Undang-Undang SEC Amerika Serikat dengan memonopoli mata uang kripto dan merugikan FTX selaku pesaingnya.

Menurut Lahav, rangkaian unggahan CZ pada periode itu salah dan menyesatkan. Pasalnya, CZ sudah menjual token tersebut sebelumnya, sehingga menyebabkan harga FTT ambruk 14% dalam kurun 24 jam. Sebagai imbasnya, beberapa hari kemudian, FTX ambruk dan menyebabkan kerugian miliaran dolar AS bagi banyak pengguna.

Tech Winter belum Berakhir, Sejumlah Perusahaan Web3 Lakukan PHK Minggu Ini

PHK Nansen Kripto BitGo Prime Trust Meta Platforms

Kondisi tech winter yang masih berlangsung turut terasa bagi industri Web3. Dalam pekan ini, ada sejumlah perusahaan Web3 ternama yang mengumumkan bahwa mereka memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

Pertama adalah perusahaan keamanan blockchain Chainalysis. CEO Chainalysis, Michael Gronager, mengatakan, sekitar 150 karyawan dari total 900 pegawai saat ini harus terkenda dampak dari aksi PHK tersebut. Manajemen Chainalysis mengaku tim yang bakal terkena dampak dari kebijakan ini mayoritas berasal dari tim pemasaran dan pengembangan bisnis.

Selanjutnya, perusahaan lain yang turut melakukan PHK di minggu ini adalah Ledger, salah satu produsen hardware crypto wallet terpopuler di dunia. Pada hari Kamis (5/10) lalu, Ledger mengumumkan akan mengurangi 12% dari jumlah karyawannya. Menurut data LinkedIn, Ledger memiliki 734 karyawan. Artinya, ada sekitar 88 posisi yang terdampak dari keputusan ini. Pihak Ledger mengeklaim bahwa hambatan ekonomi makro membatasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan, sehingga mereka harus melakukan efisiensi demi keberlangsungan bisnisnya.

Selain itu, Meta Platforms, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, juga kembali melakukan PHK di unit bisnis metaverse Reality Labs. Namun, tidak dijelaskan alasan mengapa Meta menempuh hal itu dan berapa banyak karyawan yang terdampak. Pasalnya, juru bicara Meta menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut perihal hal tersebut. Meski begitu, sebenarnya rencana tentang reorganisasi dan efisiensi ini sudah pernah disinggung oleh Mark Zuckerberg, selaku pendiri perusahaan, pada bulan Maret lalu.

Bursa Efek Hong Kong Luncurkan Platform Settlement Berbasis Smart Contract

Sistem Stock Connect di Bursa Efek Hong Kong (HKEX), yang menghubungkan pasar saham Hong Kong dengan pasar saham Cina daratan, kini mendapat upgrade berkat teknologi blockchain dan smart contract.

Dalam pernyataan pada hari Rabu (4/10), Stock Connect akan mengandalkan smart contract untuk membantu melaksanakan alur kerja pasca perdagangan, meningkatkan efisiensi operasional dan transparansi, sekaligus mengurangi risiko penyelesaian (settlement) melalui upgrade bernama HKEX Synapse.

Terkait teknologi yang mendukungnya, HKEX Synapse menggunakan bahasa smart contract open-source Daml, yang dapat menyinkronkan data di seluruh blockchain dan database terpusat. Adapun Daml dikembangkan oleh Digital Asset, yang mendapat investasi dari Goldman Sachs, JPMorgan, hingga IBM.

Sidang Sam Bankman-Fried untuk Kasus FTX Group Dimulai

Hakim Lewis Kaplan pada hari Rabu (4/10) akhirnya mengumumkan 12 orang juri yang akan menentukan nasib Sam Bankman-Fried (SBF), pendiri dan mantan CEO FTX Group, dalam kasus pidana di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan New York.

Adapun para juri dalam sidang SBF termasuk asisten dokter, pensiunan bankir investasi, perawat anak, kondektur kereta, dan lain sebagainya. Pemilihan juri diselesaikan di awal sidang pada hari kedua kasus SBF, yang telah dimulai pada hari Selasa (3/10). 

Dalam sidang lanjutan kasus kejahatan keuangan SBF pada hari Kamis (5/10), para juri dalam sidang tersebut mendengarkan kesaksian dari 3 orang. Para saksi itu adalah Gary Wang (co-founder dan mantan Chief Technology Officer FTX), Adam Yedidia (mantan developer FTX), dan Matt Huang (co-founder perusahaan investasi kripto Paradigm).

Gary Wang mengatakan bahwa SBF mengarahkannya untuk memberikan keuntungan bagi Alameda. Padahal, hal itu tidak tersedia bagi pelanggan FTX.

Dia menjelaskan bahwa hak istimewa itu juga berarti Alameda dapat melakukan penarikan tanpa batas dari rekeningnya, meskipun saldo di akun FTX mereka negatif atau di bawah nol.

Keistimewaan khusus Alameda, mencapai puncaknya pada lubang neraca sekitar US$8 miliar saat FTX bangkrut pada November 2022. Itu adalah kewajiban yang harus dibayar kepada pelanggan FTX.

Setidaknya, Alameda memiliki akses ke jalur kredit mencapai US$65 miliar sebagai market maker di FTX.

Kemudian, Adam Yedidia pada November 2022 mengaku menerima telepon di tengah pergolakan keruntuhan FTX. Lewat panggilan itu, ia diberi tahu bahwa Alameda melunasi para krediturnya dengan uang pelanggan FTX.

Sementara itu, Matt Huang bersaksi bahwa dia memiliki kekhawatiran tentang keterkaitan antara FTX dan Alameda, ketika mempertimbangkan untuk berinvestasi di FTX.

Mantan Direktur BlackRock: SEC Akan Setujui ETF Bitcoin Spot dalam 3 hingga 6 Bulan

Ilustrasi ETF Bitcoin | BeInCrypto

Steven Schoenfield, eks Managing Director BlackRock, mengatakan SEC AS punya waktu sekitar 3 hingga 6 bulan sebelum menyetujui exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot.

Dia pun menambahkan bahwa perusahaannya telah menghitung angka-angkanya, dan percaya bahwa persetujuan ETF Bitcoin spot dapat menghasilkan aliran masuk US$150 miliar hingga US$200 miliar ke dalam produk ETF BTC spot selama 3 tahun.

Perkembangan Kasus Crypto Exchange JPEX

Pada tanggal 2 Oktober kemarin, melalui operasi gabungan bersama dengan Makau, otoritas berwajib Hong Kong berhasil menangkap 4 orang yang diduga terlibat dalam operasional JPEX. Dalam penangkapan itu, pihak kepolisian juga sudah menyita aset senilai jutaan dolar AS yang dinilai berhubungan dengan tindakan ilegal JPEX di yurisdiksinya.

Selain itu, di hari Rabu (4/10), otoritas berwajib kembali menangkap 2 orang yang diduga terlibat dalam dugaan penipuan JPEX. Menurut laporan, salah satu di antaranya merupakan tersangka anggota sindikat penipuan kripto.

Kemudian, di hari yang sama, pengguna JPEX sudah mengeluhkan bahwa dana mereka tidak bisa ditarik dari platform. Salah seorang pengguna bahkan mengaku bahwa seluruh token dalam bentuk stablecoin Tether (USDT) dan mata uang kripto lainnya hilang dan telah ditransfer ke dalam bentuk JPC. Para investor mengaku khawatir, lantaran mereka tidak mendapatkan informasi terkait harga konversi aset miliknya.

Secara terpisah, dalam laman resminya, JPEX mengatakan bahwa pemungutan suara untuk menjalankan transisi platform menjadi decentralized autonomous organization (DAO) sudah mendapatkan persetujuan suara mayoritas.

Sebagai akibat dari kasus JPEX, SFC Hong Kong, selaku salah satu regulator setempat, membentuk unit tugas khusus untuk memantau dan menyelidiki aktivitas gelap yang dilakukan oleh platform perdagangan aset virtual (VATP). Pembentukan unit tugas ini merupakan kolaborasi antara SFC dengan lembaga kepolisian Hong Kong.

DEX THORSwap Hentikan Sementara Fitur Swap, Apa Alasannya?

DEX THORSwap mengumumkan bahwa mereka untuk sementara bertransisi ke mode pemeliharaan (maintenance).

Keputusan ini membuat fitur swap mereka terjeda. Meski begitu, layanan lainnya diklaim masih berfungsi.

Langkah tersebut dilakukan seiring kekhawatiran yang mendesak dan terus-menerus muncul baru-baru ini, terkait potensi pergerakan dana terlarang melalui THORChain dan THORSwap.

Menariknya, aktivitas terbaru dari peretas FTX melibatkan pertukaran ETH menjadi Bitcoin melalui THORChain. Selain itu, ada juga temuan bahwa peretas dan pencuci uang di Rusia dan Korea Utara menggunakan THORChain untuk operasi mereka.

JPMorgan: Ethereum Makin Centralized dan Ada Ancaman Risiko Rehypothecation

Cara beli Ethereum dan konversi ETH ke Rupiah

Tim analis JPMorgan mengatakan bahwa peningkatan staking di Ethereum (ETH) sejak momen The Merge pada September 2022 dan upgrade Shanghai pada April 2023 justru telah merugikan blockchain itu.

Pasalnya, hal itu membuat Ethereum menjadi lebih terpusat, menimbulkan risiko rehypothecation, dan imbal hasil (yield) staking secara keseluruhan telah menurun.

Sebelumnya pada 21 September lalu, JPMorgan telah membuat catatan bahwa upgrade Shanghai tampaknya tidak meningkatkan aktivitas di blockchain Ethereum seperti yang diharapkan banyak orang.

Bagaimana pendapat Anda tentang berita kripto selama sepekan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori